Perbandingan Mesin CNC untuk Aluminium, Tembaga, dan Kuningan
Setiap material memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara pemrosesan menggunakan mesin CNC. Tiga jenis logam yang paling sering digunakan dalam industri manufaktur adalah aluminium, tembaga, dan kuningan.
Walaupun sama-sama termasuk logam non-ferro, setiap material memiliki tingkat kekerasan, konduktivitas, dan reaksi terhadap pemotongan yang berbeda — sehingga memerlukan pengaturan mesin CNC yang berbeda pula.
Artikel ini akan membahas perbandingan lengkap antara ketiganya, mulai dari karakteristik material, kebutuhan tooling, hingga efisiensi machining.
1. Aluminium — Material Serbaguna dan Ringan
Karakteristik
-
Bobot ringan namun kuat.
-
Memiliki konduktivitas termal tinggi.
-
Mudah dikerjakan (machinability tinggi).
-
Tidak mudah berkarat.
Kelebihan
-
Cocok untuk komponen otomotif, aerospace, dan elektronik.
-
Tidak memerlukan daya potong besar.
-
Cepat dalam proses milling dan drilling.
Kekurangan
-
Mudah menempel pada cutting tools (built-up edge).
-
Membutuhkan coolant untuk mencegah overheating.
Kebutuhan Mesin CNC
-
Kecepatan spindle tinggi (12.000–24.000 rpm).
-
Cutting tools dengan coating TiB2 atau ZrN agar chip tidak menempel.
-
Sistem pendingin yang stabil dan bersih.
2. Tembaga — Material dengan Konduktivitas Tertinggi
Karakteristik
-
Sangat konduktif terhadap panas dan listrik.
-
Relatif lunak namun padat.
-
Dapat menimbulkan chip yang menempel pada tools jika tidak ditangani dengan benar.
Kelebihan
-
Ideal untuk komponen kelistrikan dan elektronik seperti terminal, konektor, dan heat sink.
-
Dapat menghasilkan permukaan akhir yang sangat halus.
Kekurangan
-
Sulit dikerjakan karena sifatnya lengket pada tools.
-
Mudah menyebabkan overheating jika pendinginan kurang baik.
Kebutuhan Mesin CNC
-
Kecepatan spindle sedang (6.000–12.000 rpm).
-
Cutting tools berbahan carbide dengan lapisan DLC atau TiCN.
-
Sistem coolant wajib konstan untuk menjaga suhu stabil.
3. Kuningan — Material Machining Terbaik
Karakteristik
-
Campuran tembaga dan seng.
-
Sangat mudah dikerjakan (machinability tinggi).
-
Tidak menghasilkan chip panjang (self-breaking).
Kelebihan
-
Cocok untuk komponen presisi tinggi seperti fitting, valve, dan suku cadang otomotif.
-
Minim keausan pada tools.
-
Dapat diproses cepat dengan toleransi ketat.
Kekurangan
-
Lebih mahal dibanding aluminium.
-
Tidak tahan suhu tinggi seperti baja.
Kebutuhan Mesin CNC
-
Kecepatan spindle tinggi (10.000–20.000 rpm).
-
Tools berbahan HSS atau carbide biasa sudah cukup.
-
Tidak membutuhkan coolant berlebihan.
Perbandingan Singkat
| Material | Machinability | Kekerasan (HB) | Kebutuhan Spindle | Penggunaan Umum |
|---|---|---|---|---|
| Aluminium | Sangat mudah | 25–35 | 12.000–24.000 rpm | Otomotif, aerospace |
| Tembaga | Cukup sulit | 40–60 | 6.000–12.000 rpm | Elektronik, listrik |
| Kuningan | Sangat mudah | 60–80 | 10.000–20.000 rpm | Valve, fitting, suku cadang |
Kesimpulan
Setiap material — aluminium, tembaga, dan kuningan — memiliki karakteristik dan kebutuhan mesin CNC yang berbeda.
-
Aluminium unggul dalam bobot ringan dan kecepatan machining.
-
Tembaga cocok untuk aplikasi yang memerlukan konduktivitas tinggi.
-
Kuningan menjadi pilihan terbaik untuk proses presisi dengan waktu machining singkat.
Dengan memahami perbedaan ini, operator dapat mengoptimalkan parameter CNC, memilih cutting tools yang tepat, serta mencapai hasil machining lebih efisien dan akurat.
