Jenis-Jenis End Mill: Panduan Lengkap

End mill adalah salah satu alat potong yang sangat penting dalam dunia manufaktur, terutama dalam proses milling. Alat ini digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pemotongan, pengeboran, dan pembentukan material logam atau non-logam. Namun, dengan berbagai jenis end mill yang tersedia di pasaran, memilih yang tepat bisa menjadi tantangan.

Apa Itu End Mill?

End mill adalah alat potong berbentuk silinder yang memiliki bilah tajam di ujung dan sepanjang sisi badan alat. End mill digunakan dalam mesin CNC (Computer Numerical Control) atau mesin milling manual untuk menghasilkan permukaan yang presisi pada material kerja.

Tidak seperti mata bor, end mill dapat memotong dalam berbagai arah, termasuk horizontal, vertikal, dan bahkan diagonal. Alat ini hadir dalam berbagai desain dan bahan untuk menyesuaikan kebutuhan spesifik dalam proses manufaktur.

Jenis-Jenis End Mill

1. Flat End Mill

Flat end mill memiliki ujung datar dan biasanya digunakan untuk menghasilkan permukaan rata atau slot pada material. Alat ini cocok untuk:

• Membuat profil sederhana
• Pemotongan alur (slotting)
• Meratakan permukaan

2. Ball End Mill

Ball end mill memiliki ujung berbentuk setengah bola. Jenis ini ideal untuk:

• Membuat permukaan melengkung atau kontur 3D
• Pemotongan pada area yang sulit dijangkau dengan flat end mill
• Aplikasi finishing yang membutuhkan hasil halus

3. Corner Radius End Mill

End mill ini memiliki sudut yang melengkung, menggabungkan keunggulan flat dan ball end mill. Cocok untuk:

• Mengurangi tegangan di sudut potongan
• Meningkatkan umur alat dengan mengurangi risiko keretakan

4. Roughing End Mill

Juga dikenal sebagai “hogging end mill,” alat ini dirancang untuk menghilangkan material dengan cepat. Ciri khasnya adalah gigi bergelombang yang membantu:

• Mengurangi getaran selama pemotongan
• Meningkatkan efisiensi pada pemotongan material keras

5. Tapered End Mill

End mill berbentuk meruncing ini digunakan dalam aplikasi khusus seperti:

• Membuat cetakan dengan dinding miring
• Pemotongan presisi pada geometri yang rumit

6. Double End Mill

Jenis ini memiliki bilah di kedua ujungnya, memungkinkan pergantian cepat tanpa perlu mengganti alat. Cocok untuk aplikasi ekonomis.

7. Single Flute End Mill

Didesain untuk material lunak seperti plastik atau aluminium. Alat ini memberikan ruang yang lebih besar untuk pembuangan serpihan, sehingga mencegah penyumbatan.

Baca juga: Perbedaan Cutting Tools Carbide dan HSS

Panduan Memilih End Mill

Untuk memilih end mill yang tepat, pertimbangkan faktor berikut:

1. Bahan Material Kerja

• Untuk material keras seperti baja, gunakan end mill berbahan carbide.
• Untuk material lunak seperti aluminium, single flute end mill sangat direkomendasikan.

2. Jenis Pemotongan

• Pilih ball end mill untuk aplikasi 3D atau kontur.
• Gunakan flat end mill untuk pemotongan alur atau permukaan rata.

3. Jumlah Flute

• End mill dengan flute lebih banyak cocok untuk finishing karena menghasilkan hasil potongan yang halus.
• End mill dengan flute sedikit lebih baik untuk material lunak dan pembuangan serpihan.

4. Lapisan (Coating)

Lapisan seperti TiN (Titanium Nitride) atau TiAlN (Titanium Aluminium Nitride) dapat meningkatkan daya tahan end mill, terutama saat memotong material keras.

Memahami jenis-jenis end mill dan fungsinya adalah langkah penting dalam memastikan efisiensi proses manufaktur. Dengan memilih alat yang tepat, Anda dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan mendapatkan hasil potongan yang optimal.

Jika Anda sering bekerja dengan mesin milling, pastikan untuk selalu mengevaluasi kebutuhan spesifik proyek Anda dan berkonsultasi dengan ahli alat potong untuk memastikan pemilihan yang tepat.