Arti Penamaan Insert Bubut Standar ISO
Dalam dunia manufaktur, khususnya dalam proses bubut, insert bubut menjadi komponen penting untuk menciptakan hasil potongan yang presisi. Namun, memahami arti dari penamaan insert bubut standar ISO seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi para pemula maupun praktisi berpengalaman. Artikel ini akan membahas secara rinci arti dari kode penamaan tersebut agar Anda dapat memilih insert yang tepat untuk kebutuhan Anda.
Apa Itu Insert Bubut?
Insert bubut adalah alat potong yang digunakan pada mesin bubut untuk membentuk, memotong, atau menyelesaikan benda kerja. Insert ini biasanya terbuat dari material berkualitas tinggi seperti karbida, keramik, atau CBN (Cubic Boron Nitride) untuk memastikan daya tahan dan kinerja maksimal. Standar ISO digunakan untuk memberi kode pada insert bubut agar lebih mudah dikenali dan digunakan secara universal.
Struktur Penamaan Insert Bubut Standar ISO
Penamaan insert bubut standar ISO terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang memiliki arti tertentu. Berikut adalah urutan umum dari kode tersebut:
[Bentuk] [Sisi Potong] [Toleransi] [Jenis Insert] [Ukuran] [Ketebalan] [Radius Sudut]
Mari kita bahas setiap elemen ini secara lebih detail:
1. Bentuk (Shape)
Huruf pertama pada kode menunjukkan bentuk geometris insert, seperti:
- C: Diamond shape dengan sudut 80 derajat
- D: Diamond shape dengan sudut 55 derajat
- S: Square (persegi)
- T: Triangle (segitiga)
- R: Round (bulat)
2. Sisi Potong (Relief Angle)
Huruf kedua mengindikasikan sudut sisi potong:
- A: 3 derajat
- B: 5 derajat
- C: 7 derajat
- P: 11 derajat
- N: 0 derajat (sudut netral)
3. Toleransi (Tolerance)
Huruf ketiga menentukan tingkat toleransi presisi insert:
- M: Medium (sedang)
- E: High precision (tinggi)
- G: General (umum)
4. Jenis Insert (Insert Style)
Huruf keempat menunjukkan jenis insert atau cara pemasangannya, misalnya:
- P: Positive insert (hanya satu sisi yang dapat digunakan)
- N: Neutral insert (dua sisi dapat digunakan)
5. Ukuran (Size)
Angka yang mengikuti huruf menunjukkan ukuran panjang sisi insert dalam milimeter atau inci.
6. Ketebalan (Thickness)
Angka berikutnya menunjukkan ketebalan insert, biasanya dalam milimeter.
7. Radius Sudut (Corner Radius)
Angka terakhir pada kode menunjukkan radius sudut insert dalam milimeter. Contohnya:
- 02: 0,2 mm
- 08: 0,8 mm
Baca juga:5 Tips Memilih Face Mill yang Tepat untuk Mesin CNC
Contoh Penamaan Insert Bubut
Sebagai ilustrasi, mari kita analisis kode insert berikut:
CCMT 09T304
- C: Bentuk diamond dengan sudut 80 derajat
- C: Relief angle 7 derajat
- M: Toleransi medium
- T: Positive insert
- 09: Ukuran sisi 9 mm
- T3: Ketebalan 3 mm
- 04: Radius sudut 0,4 mm
Manfaat Memahami Penamaan Insert ISO
- Efisiensi Pemilihan Alat: Memilih insert yang tepat untuk material dan jenis pemotongan tertentu.
- Keseragaman: Standar ISO digunakan secara global, memudahkan komunikasi antar pabrikan dan pengguna.
- Penghematan Biaya: Dengan memilih insert yang sesuai, Anda dapat menghindari kerusakan alat atau hasil kerja yang tidak sesuai.
Memahami arti penamaan insert bubut standar ISO adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan presisi dalam proses bubut. Dengan mengetahui setiap elemen kode, Anda dapat memilih insert yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifik Anda. Selalu pastikan untuk merujuk pada panduan produsen dan mempertimbangkan parameter kerja untuk hasil optimal.